haloMOM.com haloMOM.com haloMOM.com haloMOM.com haloMOM.com haloMOM.com
1 2 3 4 5 6

Cari Blog Ini

Jumat, 30 Januari 2015

Tips Mendidik Anak Agar Mandiri dan Tidak Cengeng

halo MOM, Anak bisa cenderung menjadi cengeng dan memiliki jiwa yang rapuh. Tentu hal itu tidak baik untuk perkembangan dirinya. Mendidik anak menjadi mandiri tidak sepenuhnya merupakan tanggung jawab guru.

Peran orangtua sangat dibutuhkan dalam membentuk kemandirian anak dalam segala hal. Terlebih untuk si bungsu yang cenderung diperhatikan seluruh anggota keluarga.

Anak mandiri tidak dapat hadir begitu saja, tugas orang tualah yang harus menanamkan dan mendidik kebiasaan mandiri pada anak sejak dini, yaitu bagaimana anak dapat memulai kemandirian dalam bertindak dan berfikir. 

Berikut adalah tips yang bisa dilakukan:

Dorong anak untuk melakukan hal-hal sederhana & kecil secara teratur
Seperti memakai pakaian sendiri, kaos kaki, memasang tali sepatu, dan berbagai pekerjaan kecil lainnya. Jangan tidak tega, kasihan atau justru tidak sabar melihat si kecil yang berusaha menalikan sepatunya selama beberapa menit, membuka sendiri kaleng permennya namun belum juga memperlihatkan keberhasilan, lalu orang tua campur tangan/ langsung memberi bantuan menyelesaikan masalah-masalah kecil yang dihadapi anak sehari-hari, cara ini tidak akan membantu anak untuk menjadi mandiri, ia akan terbiasa “lari” kepada orang tua bila menghadapi persoalan untuk hal-hal kecil sekalipun dan cenderung menggantungkan diri pada orang lain.

Beri kesempatan anak untuk mencoba melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, terus beri motivasi agar anak tidak mudah menyerah dan Jelaskan padanya caranya sehingga ia bisa melakukannya sendiri, hal ini akan membuat anak merasa dihargai atas usahanya, sehingga akan mendorongnya untuk melakukan sendiri hal-hal kecil seperti itu.

Dorong ia untuk terus melakukanya
Jika anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri maka kita sebagai orang tua mesti mendorong untuk terus melakukannya. Kadang untuk menghindarkan anak dari rasa kecewa, karena hal yang sedang diupayakan anak terkesan “mustahil”, kita buru-buru melarangnya hal ini akan mematahkan semangatnya dan membuatnya kehilangan motivasi untuk mandiri atau harapannya mengenai sesuatu yang ingin dicapainya, sebaliknya tunjukkan bahwa orang tua sebenarnya mendukungnya untuk bersikap mandiri, namun ajukan alasan-alasan mengapa keinginan tersebut belum dapat di penuhi.

Ajarkan anak mengenai tanggung jawab dan melakukan tugasnya sendiri 
Mulai dengan memberi penjelasan mengenai tanggung jawab, lalu ajari secara praktek, misal: biarkan anak mengerjakan sendiri Pekerjaan Rumah yang diberikan guru dan jangan membantu menyelesaikan, cukup dampingi anak secara rutin dan beri arahan. Setelah itu beri anak tugas sesuai kemampuannya, contoh: mencuci piringnya sendiri seusai makan pada hari-hari tertentu, pada usia tertentu biarkan anak mencuci pakaiannya & membersihkan kamarnya sendiri.

Hargai dan selalu beri Pujian untuk usaha mereka
Sekecil apapun usaha positif yang telah dilakukan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi atau meski hasilnya kurang memuaskan, hargai dan beri pujian, karena ini dapat memberi motivasi kepada anak untuk berbuat yang sama dilain waktu.

Beri kesempatan anak memilih
Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh orang lain, akan malas untuk melakukan pilihan sendiri. Sebaliknya bila ia terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan lalu membuat keputusan-keputusan sendiri dalam lingkup kecil sejak dini, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sendiri hal-hal dalam kehidupannya. 

Misal:
Sebelum menentukan menu di hari itu, MOM memberi beberapa alternatif masakan yang dapat dipilih anak untuk makan siangnya.
Memilih pakaian yang akan dipakai untuk pergi ke pesta ulang tahun temannya.
Beri kesempatan ia memilih acara kartun di televisi, buku bacaan atau majalah anak.
Jika memang apa yang dipilih oleh anak kurang baik buat mereka, berilah alasan yang dapat dia terima.

Beri kesempatan anak untuk berfikir
Meski salah tugas orang tua adalah memberi informasi & pengetahuan yang benar kepada anak, jangan langsung menjawab pertanyaan yang diajukan anak, pancing dan beri kesempatan anak untuk memberi beberapa jawaban sesuai dengan apa yang ia ketahui, lalu tugas MOM untuk mengkoreksi bila salah menjawab atau memberi penghargaan kalau ia benar. Hal ini akan melatih anak untuk mencari alternatif dari suatu pemecahan masalah dan tidak begitu saja menerima jawaban orang tua sebagai satu jawaban yang baku dan menjadi satu-satunya tempat untuk bertanya, masih banyak sumber-sumber lain di luar rumah yang dapat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Beritahu sumber lain yang tepat untuk dimintakan tolong untuk mengatasi suatu masalah tertentu. Hal ini membuat anak tidak tergantung pada orang tua untuk mengatasi suatu masalah.

Jangan langsung memberi segudang nasehat 
Agar mampu mengambil keputusan, jangan langsung memberi segudang nasehat, lengkap dengan cara pemecahan yang harus dilakukan, ketika anak selesai menceritakan pertengkarannya dengan teman sebangku. Ajak anak berdiskusi dan memberi pendapat terhadap suatu permasalahan. Ajak anak untuk berkhayal tentang masa depan, misalnya apa yang menjadi cita-citanya kelak.

Semoga bermanfaat ya MOM :)

#Kids #PendidikanAnak #Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...